Seorang perempuan yang menghilang 11 tahun setelah mengantarkan anak-anaknya ke sekolah di Pensylvania, Amerika Serikat, ditemukan hidup sebagai gelandangan di Florida, Amerika Serikat.
Brenda Heist (53) menemui polisi di Litiz, tepatnya di Key Largo, Florida. Dia mengaku tinggal di tenda-tenda dan di bawah jembatan di Florida sejak 2002, mengutip skynews.com.
Brenda mengatakan kepada polisi dia bertahan hidup dengan pekerjaan-pekerjaan yang langsung diberi upah, mengemis, dan menyantap makanan yang dilemparkan dari restoran cepat saji, detektif Litiz Sersan John Schofield mengatakan pada koran Intelligence Journal.
Brenda menghilang tanpa jejak meninggalkan putra dan putrinya yang ketika itu berusia delapan dan 12 tahun. Kala itu, Brenda sedang dalam proses perceraian dengan suaminya, duduk di taman. Dia putus asa karena tidak mampu menghidupi dirinya dan dua anaknya.
Tanpa sengaja, kata Brenda kepada polisi, dia bertemu dengan dua gelandangan yang sedang menuju selatan. Dua orang asing itu mengundang dia menumpang dengan mereka ke wilayah yang iklimnya lebih hangat.
�Dia membuat keputusan dalam sepersekian detik... Dia tidak tahu mengapa dia melakukan itu. Dia pergi begitu saja,� kata Detektif Schofield.
Mantan suaminya, Lee Heist III, mengatakan kepada wartawan, dia marah pada mantan istrinya karena telah membuat anak-anaknya terluka. Heist yang telah menikah lagi pada 2009, secara resmi mendeklarasikan kematian Brenda,tiga tahun silam. Dia sempat diselidiki sebagai tersangka atas kepergian Brenda.
Brenda belum bertemu dengan keluarganya. Det Schofield mengatakan kepada surat kabar itu bahwa Brenda mengaku "menyesal dan malu" karena telah menghilang tanpa bilang-bilang.
Brenda juga mengatakan kepada polisi bahwa dia menyerahkan semuanya kepada kepada anak-anaknya--seorang mahasiswa perguruan tinggi dan yang satunya baru lulu kuliah�untuk mengontak dia.
Det Schofield mengatakan, Brenda kini tengah membangun kembali kehidupannya. Dia punya ibu dan kakak laki-laki yang membantu.
Brenda Heist (53) menemui polisi di Litiz, tepatnya di Key Largo, Florida. Dia mengaku tinggal di tenda-tenda dan di bawah jembatan di Florida sejak 2002, mengutip skynews.com.
Brenda mengatakan kepada polisi dia bertahan hidup dengan pekerjaan-pekerjaan yang langsung diberi upah, mengemis, dan menyantap makanan yang dilemparkan dari restoran cepat saji, detektif Litiz Sersan John Schofield mengatakan pada koran Intelligence Journal.
Brenda menghilang tanpa jejak meninggalkan putra dan putrinya yang ketika itu berusia delapan dan 12 tahun. Kala itu, Brenda sedang dalam proses perceraian dengan suaminya, duduk di taman. Dia putus asa karena tidak mampu menghidupi dirinya dan dua anaknya.
Tanpa sengaja, kata Brenda kepada polisi, dia bertemu dengan dua gelandangan yang sedang menuju selatan. Dua orang asing itu mengundang dia menumpang dengan mereka ke wilayah yang iklimnya lebih hangat.
�Dia membuat keputusan dalam sepersekian detik... Dia tidak tahu mengapa dia melakukan itu. Dia pergi begitu saja,� kata Detektif Schofield.
Mantan suaminya, Lee Heist III, mengatakan kepada wartawan, dia marah pada mantan istrinya karena telah membuat anak-anaknya terluka. Heist yang telah menikah lagi pada 2009, secara resmi mendeklarasikan kematian Brenda,tiga tahun silam. Dia sempat diselidiki sebagai tersangka atas kepergian Brenda.
Brenda belum bertemu dengan keluarganya. Det Schofield mengatakan kepada surat kabar itu bahwa Brenda mengaku "menyesal dan malu" karena telah menghilang tanpa bilang-bilang.
Brenda juga mengatakan kepada polisi bahwa dia menyerahkan semuanya kepada kepada anak-anaknya--seorang mahasiswa perguruan tinggi dan yang satunya baru lulu kuliah�untuk mengontak dia.
Det Schofield mengatakan, Brenda kini tengah membangun kembali kehidupannya. Dia punya ibu dan kakak laki-laki yang membantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar